DIRIGEN /
CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara.
Dirigen dalam Paduan Suara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penampilan
Paduan Suara. Idealnya Dirigen Paduan Suara merangkap pelatih sejak awal
program latihan dilaksanakan, agar secara emosional akan terjalin komunikasi.
Namun, seringkali Dirigen ditunjuk berdasarkan senioritas, atau dari sukarelawan
yang memberanikan diri karena tidak ada yang mau menjadi dirigen. Sebaiknya hal
ini dihindari.
Tips:
- Pilihlah
Dirigen yang mempunyai wawasan PS lebih daripada anggota Paduan Suara lainnya,
jangan berdasarkan senioritas saja.
- Fungsi
Dirigen memadukan Suara dari anggotanya sehingga menjadi satu komposisi yang
padu dan harmonis. Untuk itu Dirigen harus menguasai materi dengan baik dan
benar, sebelum ia memadukan (memimpin) kelompok Paduan Suaranya.
- Dirigen
jangan memulai aba-aba jika belum seluruh mata anggota memperhatikan Dirigen,
karena kontak mata sangat penting untuk menjalin komunikasi antara Dirigen dan
anggota Paduan Suara
Syarat-syarat
seorang Dirigen/ Conductor yang baik :
1.
memiliki sifat
kepemimpinan
2.
memiliki
ketahanan jasmani yang tangguh
3.
sebaiknya sehat
jasmani dan rohani
4.
simpatik
5.
menguasai cara
latihan yang efektif
6.
memiliki daya
imajinasi yang baik
7.
memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik.
ABA-ABA DASAR
a. SIKAP
SIAP
Saat
sebelum suatu lagu mulai dinyanyikan adalah saat yang penuh konsentrasi.
Konsentrasi ini berarti:
1. Dirigen
harus memusatkan perhatian pada musik yang akan dinyanyikan hingga ia sendiri
dijiwai olehnya.
2. Dirigen
harus menguasai badannya sendiri sehingga tangan, kepala, mimik wajah dan
seluruh badannya mampu mengungkap jiwa musik yang akan dinyanyikan.
3. Dirigen
harus memaksa para penyanyi dan pemusik untuk memperhatikan dirinya hingga
tanda-tanda dan atau aba-aba yang sangat kecil sekalipun dapat menghasilkan
reaksi yang diinginkan.
Sikap
siap dapat dilakukan sampai konsentrasi penyanyi dan penonton mencapai
puncaknya. Pada saat itu gerakan pendahuluan harus masuk, jangan ditunda
sedikitpun, agar konsentrasi tidak hilang.k reaksi yang diinginkan.
emperhatikan dirinya hingga tanda-tanda dan atau
aba-aba yang sangat keci
b. GERAKAN
PENDAHULUAN & INSETTING
Gerakan
Pendahuluan
Gerakan
pendahuluan memuat:
-
menjelaskan
tempo
-
mengekspresikan
jiwa nyanyian (tegang-kendor, berat-ringan, gembira-susah)
-
memberi tanda “mulai”
: bersama dengan gerakan pendahuluan dirigen selalu harus mengambil nafas
meskipun yang mulai pertama adalah instrument saja. Dengan demikian para
penyanyi dan pemusik dipaksa untuk mengambil nafas juga dan akan mulai
bernyanyi dan bermain pada saat berikutnya, ialah pada saat insetting.
Insetting
Gerakan
pendahuluan dan insetting tidak bisa dipisahkan, karena gerakan
pendahuluan justru bertujuan untuk menciptakan kekompakan pada saat insetting.
Waktu gerakan pendahuluan pandangan dipusatkan pada sebagian dari paduan suara,
dan pada saat insetting diarahkan pada bagian paduan suara yang lainnya
(yang akan mulai lebih dulu). Kalau lagunya mulai dengan intro, maka perhatian
diarahkan pada para pemain instrumen dan selama intro, pandangan disebarkan ke
seluruh penyanyi.