Banyak
orang beranggapan bahwa membaca not balok lebih sulit debandingkan
dengan not angka. Terutama saat kita belajar alat musik seperti misalnya
piano. Memang pada awalnya membaca not angka terasa mudah karena saat
kita awal belajar not yang kita mainkan hanya terbatas satu oktave saja,
yaitu do, re, mi, fa, sol, la, si, do.. jadi jika ditulis dengan not
angka menjadi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 1 (dengan titik diatasnya yang
menandakan 1 oktave lebih tinggi). Demikian pula saat kita mulai belajar
piano untuk tangan kiri sebagai iringannya.
Tapi
kesulitan akan timbul saat kita mulai belajar lagu yang lebih panjang
dan mempunyai rentang nada yang lebih luas (lebih dari 1 oktave).
Ditambah lagi jika ada nada-nada kromatik (not dengan naik/turun 1/2
nada) dimana dalam partitur not angka ditunjukkan dengan not yang
dicoret miring. Satu lagi kesulitan yang lain yaitu tinggi rendah lagu
ditentukan di awal. Jika pada partitur not angka di tandai dengan
tulisan misalnya 1 = F, 1= G , dan lain-lain. Bagi penyanyi mungkin
tidak begitu bermasalah, tapi bagi pemula sebagai pemusik misalnya
pemain piano, maka hal ini cukup menyulitkan bermain not angka jika nada
dasarnya tidak sama dengan C (1= C )
Kesulitan
seperti ini tidak kita jumpai jika kita bisa membaca partitur dengan
not balok. Dikarenakan dengan not balok not yang kita mainkan adalah
tetap. Beda dengan not angka dimana not dasarnya bisa berubah-ubah
misalnya : 1 = C, atau 1 = F, dan lain sebagainya.
Jadi apa yang kita mainkan/nyanyikan adalah sama dengan yang kita dengar.
Kesimpulannya
not angka lebih banyak memberikan kemudahan untuk penyanyi, sedangkan
untuk pemain musik pemula alangkah baiknya sejak awal dibiasakan untuk
belajar membaca not balok