Ini adalah 7 langkah belajar nyanyi yang baik dan benar, berikut tekniknya:
1. Teknik
Pernafasan (Ini merupakan motor penggerak).
Dalam
bernyanyi, pernafasan itu sangat penting karena bernafas dengan baik akan
sangat membantu dalam membentuk suara serta dapat memenuhi prasering atau
panjang dan pendeknya suatu kumpulan nada, ada bermacam-macam olah pernafasan,
yaitu :
a. Pernafasan
CLAVICULAIR (dengan memakai pundak).
b. Pernafasan
COSTROL (dengan dada).
c. Pernafasan
DIAFRAGMA (ini yang paling baik).
Proses atau cara
melatih pernafasan yang baik dan benar :
Pernapasan
yang buruk akan mengakibatkan produksi suara yang buruk, teknik pernapasan yang
tidak benar akan menghasilkan suara yang tidak berkualitas. Menghirup napas
yang baik untuk menyanyi adalah menggunakan mulut dan hidung secara
bersama-sama, terutama pada waktu menghirup dengan cepat dan dalam jumlah yang
banyak.
Cara bernapas yang
baik pada saat bernyanyi sebagai berikut :
- Jangan menggunakan cara pernapasan di
mana pada waktu menghirup udara, dada dan bahu terangkat, ini membuat leher
menjadi tegang dan mengganggu produksi suara.
- Pada waktu bernapas daerah sekitar lingkar
perut mengembang dan pada waktu membuang napas mengempis. Pada waktu
menghembuskan napas untuk memproduksi suara, otot-otot di sekitar perut
mengencang dan secara konstan mendorong ke dalam (mengempis) dengan
berlahan-lahan dan terus-menerus sampai kalimat lagu habis. Ini yang disebut
SUPPORT dan SUSTAIN.
- Tarik nafas atau hirup nafas anda dalam
8 hitungan (8 detik) : 1 2 3 4 5 6 7 8
- Tahan
nafas dalam 4 hitungan (4 detik) : 1 2 3 4
- Keluarkan nafas anda dengan berdesis (
suara ular!) dalam 8 hitungan : 1 2 3 4 5 6 7 8
- Bisa juga hal itu disebut 8 4 8 karena
menghirup nafas dalam 8 hitungan, menahan nafas dalam 4 hitungan dan
mengeluarkan nafas dalam 8 hitungan. Lakukan latihan itu berulang-ulang, dan
saat mengeluarkan nafas, desis anda bisa diganti dengan mengucapkan mo atau me
atau mu, dll.
2. Intonasi
(Penguasaan Notasi).
Intonasi
adalah pembidik nada yan tepat atau menyanyikan nada dengan tepat. Untuk bisa
memiliki intonasi yang baik, kita sebaiknya berlatih dengan alat music seperti
piano atau keyboard supaya nada yang kita mainkan pasti dan terkontrol. Tapi
hal ini dapat diakali jika kita tidak memiliki alat music tersebut. Kita bisa
merekam suara piano tersebut di handphone kita dan kita dapat pelajari
sewaktu-waktu.
Contoh :
Kita dapat
memainkan tangga nada C kemudian D dan E secara berurutan di piano atau gitar,
kemudian kita rekam di handphone. Nada yang dapat direkam mungkin adalah
sebagai berikut :
o Secara
Ascending : Do Re Mi Fa
Sol La Si Do dan Descending : Do Si La Sol Fa Mi Re Do atau
o Secara
Ascending : Do Mi Re Fa
Mi Sol Fa La Sol Si La Do Si dan dan Descending : Do La Si Sol La Fa Sol Mi Fa
Re Mi Do.
Anda bisa
melakukan variasi lain misalnya :
o Secara
Ascending : Do Re Mi Fa
Re Mi Fa Sol Mi Fa Sol La Si Sol La Si Do dan Descending : Do Si La Sol Si La
Sol Fa La Sol Fa Mi Sol Fa Mi Re Fa Mi Re Do
3. Irama,
Birama dan Tempo.
Seorang
penyanyi yang baik seharusnya belajar untuk bisa menguasai bermacam-macam irama
atau jenis aliran music seperti : Chaca, Pop, Waltz dan sebagainya. Dia juga
harus mengetahui birama lagu, apakah 4/4 atau 2/4, dan mesti mengikuti tempo
(lambat-cepat) lagu.
4. Penguasaan
Artikulasi (pengucapan kata).
Seorang
penyanyi selain harus menguasai dan mengahfalkan syair (lirik) lagu dengan
baik, juga harus mengucapkan kata-katanya dengan jelas dan tegas. Untuk
membantu agar dapat member jiwa pada lagu tersebut, harus juga memahami isi dan
maksud yang terkandung dalam lagu. Ada beberapa cara praktis untuk meningkatkan
artikulasi anda, yaitu dengan mengucapkan vocal : A I U E O
5. Tehnik
Vibrasi.
Vibrasi
adalah suatu bentuk suara yang bergetar dan bergelombang dalam tehnik oleh
vocal, vibrasi ini merupakan tahap finishing. Fungsinya biar terdengar lebih
merdu dan indah. Kalau mau tahu contoh vibrasi yaitu ketika seseorang tertawa
terbahak-bahak, suara akan terdengar bergetar dan bergelombang. Kemudian dalam
dunia tarik suara, bentuk dasar tersebut dikembangkan menjadi sebuah tehnik dalam
bernyanyi yang disebut vibrasi.
6. Sikap Tubuh
Dan Kondisi Saat Menyanyi.
Selain
hal-hal diatas, ada hal lain yang harus diperhatikan, yaitu sikap tubuh dalam
bernyanyi, baik dalam latihan maupun pada saat kita sedang tampil di
panggung/podium. Mengapa sikap tubuh sangat berpengaruh pada sirkulasi nafas
yang merupakan unsur penting dalam bernyanyi. Sikap ini harus dilatih, baik
sikap duduk maupun sikap berdiri.
sikap
tubuh sangat mempengaruhi produksi suara seorang penyanyi baik penyanyi solo
maupun penyanyi paduan suara.
a. Pada saat menyanyi tubuh harus dalam
kondisi yang rileks (bukan santai). Tubuh yang rileks dimaksudkan agar suara
yang dihasilkan juga rileks dan tidak tegang. Untuk menciptakan suasana yang
rileks sebelum bernyanyi diperlukan suatu relaksasi atau pelemasan tubuh dengan
cara bersenam, memijat, dll.
b. Relaksasi perlu dilakukan pada saat
latihan dan juga pada setiap sebelum penampilan, apalagi pada saat berlomba.
Mental yang tegang mengakibatkan tubuh menjadi tegang pula, sehingga suara yang
dihasilkan tidak maksimal.Posisi tubuh dalam menganyi harus mendapat perhatian.
Posisi yang baik adalah berdiri dengan membagi beban yang sama pada dua kaki
dan menempatkan kaki sedemikian rupa sehingga menjadi seimbang, terutama agar
tubuh juga dapat ikut bergerak mengkespresikan dari lagu yang dinyanyikan.
c. Pada posisi menyanyi sambil duduk,
posisi tubuh bagian pinggang ke atas harus dalam kondisi yang sama dengan
posisi tubuh bagian pinggang ke atas pada saat sedang berdiri. Posisi tubuh
yang gagah sangat dibutuhkan. Ekspreasi wajah pada saat menyanyi juga sangat
menentukan. Pada saat mengambil nada-nada yang tinggi perlu konsentrasi dalam
menyanyikannya, maka alis dapat dinaikan, serta pipi seperti seorang yang
sedang tersenyum dan jangan lupa untuk membuka mulut yang lebar sesuai dengan
ketentuan yang biasa dilakukan dalam menyanyi.
Pada
saat menyanyi memang nampak wajah akan terlihat jelek, namun suara yang
dihasilkan akan jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan kalau kita menyanyi
hanya ingin menampilkan penampilan saja.
Relax.
Seluruh
badan mulai dari kepala sampai ujung kaki harus diberi latihan supaya santai.
Misalnya :
a. Ambil napas pelan-pelan, lalu hembuskan.
Diulang terus dengan teratur. Bisa juga pada saat menghembuskan, badan
dibungkukkan seperti posisi rukuk waktu sholat, tapi kepala tidak melihat ke
depan, melainkan ke bawah (bahkan agak melihat ke belakang lewat kolong
kedua kaki), juntaikan tangan ke bawah. Digoyangkan biar relax.
b. Posisi kedua telapak kaki lurus ke
depan dengan jarak sejengkal di antara keduanya. Lalu perlahan-lahan naik,
angkat badan, tapi tumpu kekuatan lewat punggung. Jadi akan terasa kalau tulang
belakang perlahan-lahan naik ke atas mengikuti badan yang ikut tegak. Selama
proses itu usahakan bernapas dengan teratur. (kalau ada teman, dia bisa memijat
punggung sambil badanmu naik menuju posisi tegak. Itu sangat membantu proses
relaksasi.
7. Tes potensi dengan latih bagian rahang
dengan huruf-huruf vokal dan konsonan.
(Ingat, rahang
harus relaks) A i u e o
latihan
diafraghma:
huruf k-ch-k-ch-sssst-th.
Dengan tempo cepat.
Ho-ho-ho...ha-ha-ha
lalu latihan
wilayah nasal (hidung):
"nya-nya-nya"
dengan benar-benar
menekankan suara cempreng dari hidung.
Lalu latihan bibir
nyanyikan tangga
nada dengan bibir terkatup jadi bunyinya bakal "brrrrr-brrrr-brrr-brrr"
nyanyikan tangga
nada, arpeggio, secara staccato (patah) maupun legato.
Latihan lidah "la-la-la. Ra ra
ra, tatata."